Apa Itu Google Ads: Jenis Iklan, Elemen Wajib, Dan Cara Setup! Panduan Lengkap Pemula Di Tahun 2025

Banyak yang mengira Google Ads hanya iklan yang muncul di atas hasil pencarian Google. Padahal, ia adalah mesin pemasaran digital terbesar di dunia. Tempat bisnis kecil sekalipun bisa bersaing dengan brand besar, hanya dengan anggaran Rp50.000 sehari.

Apa Itu Google Ads?

Google Ads adalah platform periklanan berbayar milik Google yang memungkinkan Anda menampilkan iklan di berbagai tempat di ekosistem Google, mulai dari hasil pencarian, YouTube, situs web mitra, hingga aplikasi seluler, dengan membayar hanya saat orang berinteraksi dengan iklan Anda. Anda tidak perlu punya website besar, tim marketing, atau dana jutaan rupiah. Yang Anda butuhkan adalah tujuan jelas, pesan yang tepat, dan sedikit keberanian untuk mencoba.

apa itu google ads

Di Indonesia, lebih dari 1,5 juta UMKM aktif beriklan di Google Ads tahun 2025. Mereka bukan perusahaan besar melainkan mereka adalah warung kopi, toko online, jasa desain, dan pelatih online yang tahu satu hal, jika tidak ada yang melihat Anda di Google, Anda tidak akan pernah dianggap ada.

6 Jenis Kampanye Google Ads: Mana yang Cocok untuk Tujuan Bisnis Anda?

jenis kampanye google ads

Google Ads bukan satu jenis iklan, ia adalah enam alat berbeda yang masing-masing dirancang untuk tujuan spesifik. Memilih yang salah berarti membuang uang. Berikut keenamnya, dijelaskan secara praktis untuk bisnis Indonesia.

1. Search Ad Campaign (Iklan di Hasil Pencarian Google)

search ad campaign

Ini adalah jenis paling populer dan paling efektif untuk bisnis yang ingin langsung dapat pelanggan. Iklan ini muncul di atas atau di bawah hasil pencarian Google ketika seseorang mengetik kata kunci seperti “jasa seo untuk umkm” atau “beli kopi arabika online”.

Anda hanya membayar saat seseorang mengklik iklan Anda, dan Anda bisa menargetkan kata kunci yang sangat spesifik, seperti “kursus digital marketing murah di Bandung”. Cocok untuk UMKM yang ingin mendapatkan lead langsung dari orang yang sedang mencari solusi.

Catatan

Gunakan ini jika tujuan Anda adalah penjualan langsung, peningkatan lead, atau peningkatan traffic ke website.

2. Display Ad Campaign (Iklan Banner di Situs Web Mitra)

display ad campaign

Iklan visual berupa banner, gambar, atau animasi kecil yang muncul di ratusan ribu situs web mitra Google, seperti blog, portal berita, atau forum.

Iklan ini tidak ditujukan untuk langsung jualan, tapi untuk membangun kesadaran merek (brand awareness). Misalnya, Anda menjual skincare lokal, lalu iklan Anda muncul di situs kecantikan atau blog ibu-ibu. Orang belum beli, tapi mereka ingat nama Anda.

Catatan

Gunakan ini jika tujuan Anda adalah membangun eksistensi merek, retargeting pengunjung yang pernah ke website Anda, atau memperkenalkan produk baru.

3. Video Ad Campaign (Iklan di YouTube)

video ad campaign

Iklan video yang muncul di YouTube pada saat sebelum, selama, atau sesudah video yang ditonton pengguna. Bisa berupa iklan 5–15 detik (skippable) atau iklan non-skip (15–20 detik).

Di Indonesia, YouTube adalah platform terbesar untuk konsumsi konten. Iklan video sangat efektif untuk menunjukkan produk secara hidup misalnya, demo penggunaan masker wajah, proses pembuatan kue, atau testimoni pelanggan.

Catatan

Gunakan ini jika tujuan Anda adalah meningkatkan kepercayaan, menunjukkan produk secara visual, atau menjangkau audiens muda (18–35 tahun).

4. App Ad Campaign (Iklan untuk Aplikasi Seluler)

app ad campaign

Jika Anda punya aplikasi Android atau iOS, misalnya aplikasi katalog produk, kalkulator keuangan, atau game, Google Ads bisa membantu Anda mengunduh aplikasi Anda secara langsung.

Iklan ini muncul di Google Play Store, YouTube, atau aplikasi lain yang terhubung dengan jaringan Google. Sangat efektif untuk aplikasi SaaS, edukasi, atau game.

Catatan

Gunakan ini hanya jika Anda punya aplikasi sendiri dan ingin meningkatkan jumlah unduhan aktif.

5. Shopping Ad Campaign (Iklan Produk Langsung di Google)

shopping ad campaign

Iklan ini menampilkan gambar produk, harga, nama toko, dan rating langsung di hasil pencarian Google tanpa perlu klik ke website dulu.

Contoh, Seseorang mencari “sandal wanita flat hitam”, lalu muncul 3–4 produk dari toko Anda dengan foto, harga Rp129.000, dan ulasan 4,8 bintang. Ini adalah jenis iklan paling konversif untuk e-commerce.

Untuk mengaktifkannya, Anda harus terhubung ke Google Merchant Center dan mengunggah daftar produk. Cocok untuk toko online yang menjual produk fisik.

Catatan

Gunakan ini jika Anda punya toko online dengan produk fisik dan stok yang terkelola.

6. Discovery Ad Campaign (Iklan di Google Discover, YouTube Home, Gmail)

discovery ad campaign

Iklan visual yang muncul di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti halaman Google Discover (yang muncul saat Anda buka Google di ponsel), feed YouTube Home, atau inbox Gmail.

Iklan ini didorong oleh minat pengguna, bukan pencarian kata kunci. Jadi, jika Anda menjual produk kecantikan, iklan Anda bisa muncul di feed orang yang sering menonton video makeup, bahkan jika mereka belum mencari apa-apa.

Catatan

Gunakan ini jika Anda ingin menjangkau audiens yang belum sadar butuh produk Anda tapi punya potensi pembelian.

Kesimpulan:

  • Ingin penjualan langsung? → Search & Shopping
  • Ingin bangun merek? → Display & Discovery
  • Ingin jual produk visual? → Video
  • Punya aplikasi? → App

5 Elemen Wajib di Google Ads yang Harus Anda Atur Sebelum Beriklan

elemen wajib google ads

Sebelum Anda menekan tombol “Publikasikan” di Google Ads, ada lima fondasi teknis yang menentukan apakah iklan Anda akan berhasil atau hanya menghabiskan uang tanpa hasil.
Banyak pemula gagal bukan karena iklannya buruk, tapi karena melewatkan satu dari lima elemen ini, padahal pengaturannya hanya butuh 5 menit.

1. Akun Google Ads yang Terhubung dengan Google Merchant Center (Jika Jual Produk Fisik)

google merchant center

Jika Anda menjual produk fisik, seperti pakaian, kosmetik, atau makanan, dan ingin menggunakan Shopping Ads (iklan produk dengan gambar, harga, dan rating langsung di hasil pencarian), Anda wajib membuat dan menghubungkan akun Google Merchant Center dengan akun Google Ads Anda.

Tanpa koneksi ini, Google tidak bisa menampilkan produk Anda meskipun Anda sudah membuat kampanye Shopping. Banyak pemula bingung kenapa iklannya tidak muncul, padahal mereka lupa mengunggah daftar produk ke Merchant Center.
Pastikan produk Anda sudah diunggah dengan data lengkap, seperti judul, deskripsi, harga, gambar berkualitas, stok tersedia, dan link URL yang aktif. Jika ada kesalahan, Google akan memberi notifikasi.

2. Tujuan Kampanye yang Jelas dan Spesifik

tujuan campaign

Saat membuat kampanye baru, Google akan meminta Anda memilih tujuan, seperti “Penjualan”, “Lead”, “Brand Awareness”, atau “Unduhan Aplikasi”.
Ini bukan sekadar pilihan menu tapi ini adalah panduan utama algoritma Google untuk mengoptimalkan iklan Anda. Jika Anda memilih “Brand Awareness” padahal tujuan Anda jualan, Google akan menampilkan iklan Anda ke orang yang hanya melihat, bukan yang siap beli, kemudian Anda akan kehabisan anggaran tanpa konversi.

Pilih tujuan yang sesuai dengan langkah terakhir yang ingin Anda dapatkan dari pengguna, misalnya beli produk? isi formulir? atau hubungi via WhatsApp? Jangan pilih “semua”. Fokus pada satu tujuan, baru setelah itu ekspansi.

3. Target Lokasi dan Bahasa yang Tepat

target lokasi dan bahasa

Google Ads memungkinkan Anda menargetkan lokasi sekecil satu kelurahan tapi banyak pemula menargetkan seluruh Indonesia tanpa mempertimbangkan logistik.
Jika Anda hanya melayani Bandung, jangan targetkan Papua atau Aceh karena ongkir mahal, waktu pengiriman lama, dan pelanggan di luar area Anda tidak akan membeli. Ini akan membuat CPA (Cost Per Acquisition) Anda melonjak karena iklan Anda dilihat oleh orang yang tidak bisa jadi pelanggan.
Selain itu, pastikan bahasa iklan Anda disesuaikan dengan audiens. Jika target Anda ibu rumah tangga di Jawa, gunakan bahasa sehari-hari, bukan bahasa formal atau Inggris. Salah bahasa = salah pesan = iklan diabaikan.

4. Anggaran Harian yang Realistis dan Sesuai Tujuan

anggaran harian

Banyak pemula berpikir “semakin besar anggaran, semakin banyak hasil” padahal tanpa strategi, anggaran besar justru mempercepat kebangkrutan.
Mulailah dengan Rp50.000–Rp100.000 per hari cukup untuk menguji 2–3 kata kunci dan melihat pola perilaku audiens. Jangan langsung habiskan Rp500.000/hari tanpa data.
Gunakan fitur “Auto-bidding” (seperti “Maximize Clicks” atau “Target CPA”) agar Google otomatis mengatur biaya per klik berdasarkan kemungkinan konversi. Setelah 3–5 hari, coba lihat hasil data Anda. Jika CTR rendah atau CPA terlalu tinggi, turunkan anggaran atau ubah kata kunci. Jangan biarkan uang mengalir tanpa arah.

5. Kata Kunci atau Audience Targeting yang Spesifik dan Relevan

kata kunci targetting audience

Menggunakan kata kunci umum seperti “jual online” atau “kursus digital” adalah kesalahan fatal. Google akan menampilkan iklan Anda ke orang yang mencari apa saja, dari yang ingin belajar, sampai yang hanya ingin tahu definisi.
Anda harus memilih kata kunci long-tail yang spesifik, seperti “jasa seo untuk toko online di Bandung”, “kursus akuntansi dasar untuk pemula”, atau “sandal kulit asli harga 100 ribu”.
Untuk Display, Video, atau Discovery Ads, gunakan targeting minat dan perilaku, misalnya “orang yang suka konten kecantikan lokal” atau “pengikut halaman UMKM fashion”.
Targeting yang terlalu luas = iklan tidak relevan = klik mahal dan konversi nol. Targeting yang tepat = iklan langsung menyentuh kebutuhan = biaya rendah, hasil tinggi.

setup google ads

Anda tidak perlu jadi ahli teknis atau punya latar belakang marketing untuk mulai beriklan di Google.
Yang Anda butuhkan hanya 10 menit, koneksi internet, dan keberanian untuk klik “Mulai”. Berikut panduan langkah-langkah praktisnya.

Langkah 1: Buka google.com/ads dan Login dengan Akun Google Anda

Buka browser di ponsel atau laptop, ketik google.com/ads, lalu klik tombol “Mulai Sekarang”.
Anda akan diminta login, jadi gunakan akun Google yang aktif, bisa akun pribadi atau email bisnis. Jika belum punya akun Google, buat dulu secara gratis.
Jangan gunakan akun orang lain karena nanti Anda tidak bisa mengakses laporan, mengubah iklan, atau menarik dana jika ada penarikan. Akun ini akan menjadi “tuan rumah” semua kampanye Anda selamanya.

Langkah 2: Pilih Tujuan Kampanye — Pilih “Penjualan” untuk Pemula

Setelah login, Google akan meminta Anda memilih tujuan kampanye, misalnya “Penjualan”, “Lead”, “Brand Awareness”, atau “Unduhan Aplikasi”.
Untuk pemula yang ingin jual produk atau jasa, pilih “Penjualan” karena ini paling sesuai dengan tujuan utama, yakni mendapatkan pembeli.
Jika Anda memilih “Brand Awareness” atau “Lead” tanpa tahu perbedaannya, Google akan mengoptimalkan iklan Anda untuk menayangkan ke banyak orang, bukan untuk beli. Hasilnya? Banyak klik, tapi tidak ada uang masuk.

Langkah 3: Pilih Jenis Kampanye — Pilih “Search” untuk Hasil Tercepat

Setelah memilih “Penjualan”, Anda akan diminta memilih jenis kampanye. Pilih “Search” karena ini adalah jenis iklan yang muncul di hasil pencarian Google saat orang mengetik kata kunci.
Search Ads adalah pilihan paling efektif untuk pemula karena orang yang mencari “jasa seo untuk umkm” atau “beli kopi arabika online” sudah dalam mode siap beli. Anda tidak perlu menunggu mereka sadar butuh produk Anda karena mereka sudah mencarinya.
Hindari memilih “Display”, “Video”, atau “Shopping” dulu karena semua itu butuh persiapan tambahan seperti gambar, video, atau daftar produk di Merchant Center.

Langkah 4: Atur Lokasi, Bahasa, dan Anggaran Harian

Di bagian ini, Anda akan mengatur siapa yang melihat iklan Anda.

  • Lokasi: Klik “Tambahkan lokasi”, lalu pilih kota tempat Anda melayani, misalnya “Bandung” atau “Jakarta Selatan”. Jangan pilih “Seluruh Indonesia” kecuali Anda bisa kirim ke seluruh wilayah.
  • Bahasa: Pilih “Indonesia”. Ini penting agar iklan Anda tidak ditampilkan ke orang yang tidak paham bahasa Anda.
  • Anggaran harian: Masukkan Rp50.000. Ini cukup untuk menguji 2–3 kata kunci tanpa boros. Jangan langsung isi Rp500.000!
    Gunakan “Auto-bidding” → “Maximize Clicks” agar Google mengatur biaya per klik secara otomatis. Ini cara paling aman bagi pemula.

Langkah 5: Masukkan 3–5 Kata Kunci yang Spesifik dan Relevan

Di bagian “Kata Kunci”, jangan ketik kata umum seperti “jual online” atau “iklan murah”.
Ketik kata kunci long-tail yang spesifik dan sesuai dengan layanan Anda, misalnya:

  • “jasa seo untuk toko online di Bandung”
  • “kursus digital marketing pemula harga 500 ribu”
  • “buat website toko online gratis”
    Klik “Tambahkan” setiap satu kata kunci.
    Mengapa ini penting? Kata kunci umum terlalu mahal dan tidak relevan. Orang yang mencari “iklan murah” bukan calon pelanggan Anda. Kata kunci spesifik menarik orang yang benar-benar butuh solusi Anda sehingga biaya kliknya bisa lebih murah.

Langkah 6: Buat Iklan Pertama dengan Teks yang Melekat di Hati

Isi tiga bagian utama iklan, seperti:

  • Judul 1: Gunakan kalimat yang langsung menjawab kebutuhan, misalnya: “Jasa SEO untuk UMKM – Naikkan Penjualan Anda!”
  • Judul 2: Tambahkan keuntungan atau janji, seperti“Tanpa Modal, Tanpa Ribet, Garansi Hasil!”
  • Deskripsi: Jelaskan secara singkat apa yang mereka dapat, misalnya “Bantu UMKM naik ke halaman 1 Google. 500+ bisnis sudah sukses. Gratis konsultasi awal!”
  • URL Tampilan: Tulis www.namaanda.com/seo-umkm (pastikan URL ini benar-benar ada!)
  • URL Akhir: Masukkan URL lengkap halaman tujuan Anda — misalnya https://www.namaanda.com/seo-umkm

Jangan lupa:

  • Jangan pakai huruf besar semua atau tanda seru berlebihan (“BELI SEKARANG!!!”) karena Google bisa menganggap spam.
  • Pastikan URL akhir mengarah ke halaman yang jelas, bukan ke homepage.
  • Gunakan bahasa sehari-hari, bukan bahasa kantor.

Klik “Simpan dan Lanjutkan” lalu klik “Buat Kampanye”.

Anda sudah membuat kampanye Google Ads pertama Anda. Iklan Anda akan di-review oleh Google dalam waktu 1–2 jam. Jika lolos, iklan akan muncul di hasil pencarian Google.
Jangan panik jika belum ada klik di hari pertama karena ini merupakan hal normal. Pantau performa di hari ke-3. Jika ada klik tapi belum ada konversi, perbaiki halaman tujuan Anda. Jika tidak ada klik sama sekali, cek ulang kata kunci dan anggaran.

Dengan panduan ini, Anda tidak hanya tahu cara setup Google Ads, tetapi Anda tahu mengapa setiap langkah itu penting, dan bagaimana menghindari kesalahan yang membuat 90% pemula gagal dalam 30 hari pertama.

Kesimpulan: Apa Itu Google Ads Dan Mengapa Ini Masih Jadi Senjata Paling Ampuh di 2025?

Google Ads bukan sekadar iklan. Ia adalah mesin yang memungkinkan bisnis kecil bersaing dengan raksasa digital.

Di 2025, meski media sosial dan TikTok mendominasi, Google tetap menjadi pintu utama orang mencari solusi. Saat seseorang mengetik “jasa desain logo murah”, “kursus akuntansi online”, atau “toko bunga kirim ke Surabaya”, mereka bukan sedang mencari hiburan. Mereka sedang mencari solusi. Dan Anda? Anda bisa muncul di situ untuk menjadi solusi dengan hanya mengatur iklan yang tepat.

Google Ads tidak butuh jutaan rupiah. Tidak butuh tim marketing. Tidak butuh website canggih. Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk mulai, kejelasan tujuan, dan sedikit kesabaran untuk belajar.

Frequently Asked Questions