7 Tips Memilih Program Affiliate Marketing: Rahasia Agar Tidak Rugi & Bisa Dapat Rp5 Juta/Bulan Tanpa Stok!
Jika ada yang mengatakan kepada Anda, affiliate marketing adalah cara cepat kaya, maka sebaiknya Anda berhenti mendengarkannya dan mencari tau fakta yang ada. Memang affiliate marketing terkesan mudah, hanya “posting link, langsung dapat uang”. Padahal, di belakang itu terdapat proses yang panjang dan tidak mudah untuk memberikan konten yang dapat dinikmati banyak orang.
Apa Itu Affiliate Marketing?
Affiliate marketing bukan tentang menjual barang kepada audiens Anda. Tetapi Anda menjadi penyambung antara kebutuhan audiens Anda dengan solusi yang ada. Anda bisa melakukannya dengan berbagai cara seperti membagikan link produk yang Anda percaya melalui channel marketing Anda, kemudian ketika seseorang membeli lewat link itu, Anda dapat komisi sebagai imbalan atas kepercayaan yang Anda bangun.
Jika Anda belum mempelajari tentang dasar-dasar Affiliate Marketing, silahkan baca terlebih dulu artikel berikut.
Apa Itu Affiliate Marketing: Potensi Penghasilan, Cara Kerja, dan Pajaknya!

- Apa Itu Affiliate Marketing?
- Bagaimana Cara Kerja Affiliate Marketing?
- 7 Tips Memilih Program Affiliate Marketing
- 1. Pilih Niche yang Anda Pahami, Sukai, Atau yang Anda Ahli Di Bidangnya
- 2. Cek Reputasi Program: Jangan Terjebak di “Program Gratis” yang Tidak Bayar
- 3. Komisi Harus Nyata! Jangan Terjebak Persentase Besar yang Tidak Bisa Dicairkan
- 4. Pilih Platform yang Dapat Membayar Via Bank Lokal
- 5. Pastikan Produknya Dibutuhkan Oleh Audiens Anda
- 6. Lihat Jenis Komisi: CPA, CPS, atau Recurring? Pilih yang Sesuai dengan Gaya Anda
- 7. Gunakan Platform Agregator Agar Mempermudah Tracking Program Affiliate Anda
- Kesimpulan: Cara Tepat Memilih Program Affiliate agar Tidak Rugi dan Bisa Untung
- Frequently Asked Questions
Bagaimana Cara Kerja Affiliate Marketing?
Anda tidak perlu menjadi ahli teknologi untuk memahami cara kerjanya karena ini jauh lebih sederhana dari yang Anda bayangkan.
Pertama, Anda mendaftar ke program affiliate misalnya, melalui Involve Asia atau Shopee Affiliate kemudian mendapatkan link unik yang hanya bisa dilacak ke akun Anda.
Ketika Anda membagikan link itu, bisa lewat story Instagram, grup WhatsApp, atau video TikTok kemudian ada orang yang mengkliknya lalu membeli produknya, sistem otomatis mencatat bahwa Anda yang membawa pelanggan itu.
Perusahaan yang menjual produk itu lalu membayar Anda komisi sejumlah persentase yang disepakati, tanpa Anda harus menyentuh barang, mengemasnya, atau mengirimnya.
Anda hanya menjadi penyambung kebutuhan. Dan karena Anda tidak punya biaya operasional, semua komisi yang Anda dapat adalah untung bersih.
Itulah kekuatan affiliate marketing.
Dan itulah mengapa memilih program yang tepat adalah hal paling krusial bagi Anda karena jika Anda salah pilih, Anda bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan tanpa hasil.
7 Tips Memilih Program Affiliate Marketing
Sebelum Anda membagikan link pertama, sebelum Anda membuat konten pertama, sebelum Anda menghabiskan waktu 1 jam untuk desain gambar, Anda harus menjawab satu pertanyaan besar:
Program affiliate mana yang benar-benar akan membayar saya dan tidak membuat saya rugi waktu, tenaga, dan kepercayaan?
Berikut 7 tips yang sudah terbukti oleh ribuan pemula di Indonesia yang dirancang agar Anda tidak terjebak dalam jebakan umum yang membuat 90% pemula gagal dalam 30 hari pertama.
1. Pilih Niche yang Anda Pahami, Sukai, Atau yang Anda Ahli Di Bidangnya

Jangan tergoda oleh “niche panas” yang orang lain jual. Jika Anda tidak paham atau tidak peduli, Anda tidak akan bisa mempromosikan dengan tulus dan memenuhi kebutuhan audiens Anda.
Anda tidak akan bisa menjawab pertanyaan audiens, tidak bisa buat konten autentik, dan akhirnya kehilangan kepercayaan.
Jika Anda suka kuliner, coba promosikan kopi lokal. Jika Anda suka kecantikan, coba promosikan skincare halal. Jika Anda suka edukasi, coba promosikan kursus digital marketing.
Komisi bisa tinggi, tapi kepercayaan jauh lebih bernilai harganya, dan itu hanya bisa Anda bangun jika Anda benar-benar memahami niche Anda.
Banyak pemula melihat “kursus AI” atau “software forex” sebagai niche yang “laku banget”, lalu langsung mencoba mempromosikan tanpa tahu apa itu AI atau forex. Hasilnya? Audiens bertanya “Apa itu AI?” dan Anda jawab dengan copy-paste dari Google.
Dalam hitungan jam, kepercayaan hancur.
Padahal, jika Anda memilih niche yang Anda pahami misalnya “cara jualan online untuk UMKM” Anda bisa bercerita:
“Dulu saya juga gagal jualan online. Saya coba 3 platform, tapi tidak ada yang jualan. Sampai saya pakai strategi ini dan penjualan saya naik 300% dalam 2 bulan.”
Cerita seperti ini tidak bisa Anda tiru jika Anda tidak pernah mengalaminya.
Dan yang lebih penting:
Orang tidak membeli karena produknya bagus melainkan mereka membeli karena percaya dengan Anda.
Jadi, jangan pilih niche karena “banyak yang jual”.
Pilih niche karena Anda bisa bicara dengan hati, bukan karena Anda ingin untung cepat.
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut terkait Pemilihan Niche Yang Tepat, silahkan kunjungi link berikut.
Pilih Niche Konten 2025 yang Tepat: Strategi Jitu Bersaing di Niche Ramai Atau Sepi Tanpa Modal Tanpa Ribet!
2. Cek Reputasi Program: Jangan Terjebak di “Program Gratis” yang Tidak Bayar

Banyak program affiliate menawarkan “gratis daftar!” tapi ternyata tidak pernah bayar, atau bayar hanya setelah Anda dapat Rp5 juta tanpa bisa dicairkan.
Cek review di Google, forum Facebook, atau komentar di YouTube, apakah ada orang yang benar-benar dapat uang?
Hindari program yang tidak punya website resmi, tidak punya kontak jelas, atau hanya ada di Instagram tanpa deskripsi lengkap.
Jika programnya tidak transparan, jangan percaya karena uang Anda yang akan jadi korban, bukan produknya.
Di Indonesia, banyak “program affiliate” yang hanya berupa akun Instagram dengan nama-nama keren seperti “Affiliate Profit ID” atau “Komisi Jutaan Tanpa Modal”.
Mereka menjanjikan “komisi 50%”, tapi tidak ada link resmi, tidak ada dashboard, tidak ada cara menarik uang.
Saat Anda tanya “Bagaimana cara cairkan komisi?” jawabannya “Tunggu 30 hari.”
Lalu 30 hari berlalu dan mereka tidak ada kabar.
Ini bukan affiliate. Ini penipuan berkedok affiliate.
Cara aman mengecek reputasi:
- Cari nama program di Google + kata “review” atau “pengalaman”
- Cek apakah ada akun YouTube yang membahasnya
- Lihat apakah mereka punya website resmi dengan domain .com atau .co.id
- Cek apakah mereka terdaftar di Involve Asia, Shopee Affiliate, atau Tokopedia Affiliate karena itu adalah platform resmi yang diakui.
Jika Anda tidak bisa menemukan satu testimonial nyata dari orang Indonesia yang benar-benar dapat uang, sebaiknya jangan daftar.
Jika Anda ingin mempelajari tentang Program Affiliate Marketing Terbaik, silahkan kunjungi link berikut.
9 Program Affiliate Marketing Terbaik Untuk Lokal Dan Global 2025
3. Komisi Harus Nyata! Jangan Terjebak Persentase Besar yang Tidak Bisa Dicairkan

Banyak program klaim “komisi 80%!” tapi ternyata ada syarat minimal 100 penjualan, atau harus menunggu 90 hari, atau harus punya website.
Komisi tinggi itu bagus tapi tidak berguna jika Anda tidak bisa mencairkannya.
Cek kebijakan penarikan, berapa minimal pencairan? Bisa rekening bank lokal? Atau hanya PayPal?
Komisi 50% yang bisa dicairkan Rp50.000 minggu ini lebih berharga daripada komisi 90% yang harus menunggu 3 bulan.
Sering kali, program affiliate yang menjanjikan komisi 70–90% adalah produk digital impor, seperti kursus di Udemy atau software dari luar negeri.
Tapi mereka menetapkan syarat, seperti:
- Minimal pencairan $50 (Rp750.000)
- Hanya bisa cair via PayPal
- Butuh verifikasi identitas internasional
- Tidak bisa ditarik jika Anda dari Indonesia
Artinya:
Anda harus menjual 15–20 produk senilai Rp500.000 hanya untuk bisa cairkan Rp750.000.
Dan bahkan setelah itu, Anda harus punya PayPal, yang tidak semua pemula punya.
Di sisi lain, terdapat platform lain yang menawarkan komisi 30–60% tapi bisa dicairkan Rp25.000 via Bank lokal.
Artinya:
Anda hanya perlu 1–2 penjualan untuk dapat uang.
Dan uang itu langsung masuk ke rekening Anda.
Komisi tinggi tanpa akses cair = mimpi.
Komisi sedang tapi bisa dicairkan = kesempatan besar.
Jadi, jangan tergoda oleh angka besar.
Tanya:
“Kalau saya jual 2 produk, bisa cair tidak?”
“Bisa lewat bank lokal atau tidak?”
“Berapa waktu cairnya?”
Jika jawabannya tidak jelas maka jangan ambil risiko.
Jika Anda ingin tau mengenai Cara Dapat Komisi Tinggi, silahkan kunjungi link berikut.
Cara Dapat Komisi Tinggi di Affiliate Marketing: Strategi Yang Menghasilkan 5 Juta Hingga 10 Juta/Bulan
4. Pilih Platform yang Dapat Membayar Via Bank Lokal

Jika Anda belum punya kartu kredit, belum punya rekening bank internasional, dan belum tahu cara verifikasi PayPal, jangan pilih platform yang hanya bayar via PayPal.
Di Indonesia, 90% pemula gagal bukan karena tidak jualan, tapi karena tidak bisa cairkan komisi karena sistem pembayaran tidak sesuai.
Pilih platform yang bayar via Dana, OVO, Gopay, atau transfer bank lokal, seperti Involve Asia, Shopee Affiliate, atau Tokopedia Affiliate.
Uang yang bisa Anda tarik hari ini, jauh lebih bernilai daripada uang yang “akan” Anda dapatkan bulan depan.
Banyak pemula terjebak di “program global” karena tergiur oleh nama besar, seperti Amazon, ShareASale, Awin.
Tapi mereka tidak tahu:
- PayPal tidak bisa digunakan tanpa kartu kredit atau verifikasi identitas internasional.
- Bank lokal di Indonesia tidak bisa menerima transfer dari PayPal tanpa proses panjang.
- Jika Anda daftar ke Amazon, dan dapat komisi $10, Anda harus menunggu 60 hari, lalu transfer ke rekening bank Anda, dan biaya transfer bisa Rp150.000.
Sementara itu, terdapat platform lain yang memberikan fitur:
- Daftar dengan KTP dan nomor HP
- Dapatkan link dari Shopee, Tokopedia, Lazada, Traveloka, dan 50+ brand
- Tarik komisi ke bank lokal dalam hitungan menit
- Minimal pencairan hanya Rp25.000
Jika Anda ingin mulai affiliate marketing, jangan pilih platform yang membuat Anda berjuang untuk cairkan uang.
Pilih platform yang membuat Anda bisa fokus pada promosi, bukan urusan administrasi bank.
Jika Anda ingin mempelajari tentang Platform Affiliate Marketing Terbaik, silahkan kunjungi link berikut.
7 Platform Affiliate Terbaik untuk Pemula 2025: Mana yang Paling Cocok untuk Anda?
5. Pastikan Produknya Dibutuhkan Oleh Audiens Anda

Jangan promosikan produk DSLR jika audiens Anda adalah ibu rumah tangga yang cari alat masak murah.
Jangan promosikan software berbahasa Inggris jika audiens Anda belum lancar berbahasa Inggris.
Di Indonesia, produk yang laris adalah yang sesuai budaya, harga, dan kebutuhan harian, seperti skincare halal, kopi lokal, kursus digital marketing, alat rumah tangga, dan paket liburan murah.
Produk “internasional” bisa bagus tapi hanya jika Anda punya audiens global. Jika tidak, fokuslah pada yang lokal.
Banyak pemula berpikir bahwa “Produk asing pasti lebih bagus.”
Padahal, produk lokal jauh lebih mudah dijual karena:
- Harganya lebih terjangkau
- Cocok dengan iklim dan budaya (misalnya skincare halal, tidak mengandung alkohol)
- Bisa dikirim cepat (tidak butuh 2–4 minggu)
- Lebih dipercaya (karena dibuat oleh orang Indonesia)
Contoh penerapan:
- Anda promosikan “Kursus SEO untuk UMKM” → 80% orang Indonesia yang punya toko online butuh ini.
- Anda promosikan “Software Akuntansi UMKM” → 90% penjual di Tokopedia butuh ini.
- Anda promosikan “Kopi Arabika dari Toraja” → 70% ibu rumah tangga di Jakarta cari kopi berkualitas.
Semua produk ini tidak perlu Anda jual dengan gaya “internasional”.
Cukup katakan:
“Saya dulu jualan online gagal. Setelah pakai strategi ini, penjualan saya naik 300%.”
Itu lebih kuat daripada 10 video iklan produk impor.
Audiens Anda tidak butuh produk yang “keren di luar negeri”.
Mereka butuh produk yang bisa menyelesaikan masalah mereka hari ini.
6. Lihat Jenis Komisi: CPA, CPS, atau Recurring? Pilih yang Sesuai dengan Gaya Anda

Jika Anda baru mulai dan belum punya banyak follower, pilih CPA atau PPL yang artinya Anda dibayar saat orang daftar, bukan beli.
Jika Anda sudah punya audiens yang percaya, pilih CPS atau PPS yang artinya Anda dibayar saat mereka beli.
Jika Anda promosikan software, hosting, atau kursus berlangganan, pilih Recurring Commission yang artinya Anda akan mendapatkan uang setiap bulan selama pelanggan aktif.
Jangan pilih komisi yang tidak sesuai dengan tahap Anda, itu seperti ingin jadi pilot sebelum bisa naik motor.
Tidak semua komisi sama. Dan memilih yang salah bisa membuat Anda frustrasi, kehilangan motivasi, dan berhenti.
Berikut panduan praktis yang bisa Anda gunakan ketika ingin memilih jenis komisi yang sesuai dengan kondisi Anda:
| TAHAPAN | JENIS KOMISI TERBAIK | ALASAN |
|---|---|---|
| Baru mulai, belum punya audiens | CPA / PPL | Anda tidak perlu meyakinkan orang beli, cukup ajak daftar webinar, download ebook. Komisi Rp5.000–Rp20.000 per orang. |
| Sudah punya 1.000+ follower, audiens percaya | CPS / PPS | Anda bisa jual produk Rp500.000–Rp3.000.000. Komisi Rp50.000–Rp1.500.000 per penjualan. |
| Promosikan produk berlangganan | Recurring Commission | Anda dapat Rp30.000–Rp100.000/bulan per pelanggan tanpa promosi ulang. |
| Ingin sistem otomatis | Hybrid (CPA + CPS) | Dapat komisi saat daftar + saat beli. Ideal untuk kursus atau software. |
Contoh penerapan:
Seorang mahasiswa promosikan webinar gratis “Cara Jualan di TikTok” → dapat CPA Rp15.000 per peserta.
Setelah 50 orang daftar, dia kirim email lanjutan: “Ingin upgrade ke versi premium? Ini linknya.”
10 orang beli → dapat CPS Rp500.000.
Total: Rp750.000 dari 1 promosi.
Ini adalah strategi hybrid dan ini adalah model yang digunakan affiliate top di Indonesia.
Jangan pilih komisi karena “tinggi”.
Pilih komisi karena cocok dengan tahap Anda.
Jika Anda ingin mempelajari tentang Jenis-Jenis Perhitungan Komisi secara mendalam, silahkan kunjungi link berikut.
Jenis-Jenis Perhitungan Komisi Affiliate Marketing: CPA CPS RevShare Hybrid!
7. Gunakan Platform Agregator Agar Mempermudah Tracking Program Affiliate Anda

Dengan mendaftar ke 10 program berbeda, Anda akan kewalahan untuk mengelola 10 dashboard, 10 cara penarikan, dan 10 sistem pelacakan.
Terdapat platform yang membantu menyediakan semua program affiliate terbesar di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Traveloka, dan 50+ brand dalam satu akun.
Anda cukup daftar sekali, dapatkan semua link, dan pantau semua komisi di satu tempat.
Sehingga Anda bisa fokus pada membuat konten yang bermanfaat bukan mengurus 10 akun affiliate.
Salah satu platform yang memberikan fitur tersebut dan bisa diakses oleh pemula di Indonesia adalah Involve Asia. Jika Anda tertarik untuk mencoba platformnya secara gratis, silahkan akses link berikut.
Banyak pemula berpikir “Semakin banyak program, semakin banyak komisi.”
Padahal, semakin banyak program, semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk mengurusnya.
Jangan buang waktu Anda untuk mengurus 10 platform.
Gunakan satu platform yang mengurus semuanya untuk Anda.
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut terkait Platform Affiliate, silahkan kunjungi link berikut.
Involve Asia: Platform Affiliate Terbaik di Indonesia 2025!
Kesimpulan: Cara Tepat Memilih Program Affiliate agar Tidak Rugi dan Bisa Untung
Anda tidak perlu menjadi ahli marketing.
Anda tidak perlu punya website.
Anda tidak perlu punya ribuan follower.
Anda bahkan tidak perlu punya modal.
Yang Anda butuhkan adalah satu keputusan yang tepat.
Memilih program affiliate yang tepat bukan soal:
- “Yang bayar paling tinggi”
- “Yang paling terkenal”
- “Yang paling banyak iklannya di TikTok”
Tapi soal:
✅ Apakah Anda paham dan peduli pada nichenya?
✅ Apakah programnya bisa membayar hasil pekerjaan Anda tanpa syarat ribet?
✅ Apakah produknya benar-benar dibutuhkan oleh orang Indonesia?
✅ Apakah platformnya bisa membayar Anda via transfer bank lokal?
✅ Apakah sistemnya membuat Anda bisa fokus pada konten bukan teknis?
Jika jawabannya adalah “ya” untuk semua pertanyaan ini maka Anda sudah di jalur yang benar.
Dan jika Anda ingin memulai tanpa ribet, tanpa modal, tanpa stok, dan tanpa khawatir tidak bisa cairkan uang. Salah satu platform yang bisa Anda coba pertama kali adalah Involve Asia.
Mulai dari satu program.
Pilih satu produk yang Anda percaya.
Promosikan dengan jujur.
Jangan cari yang sempurna.
Cari yang cocok untuk Anda.
Karena di affiliate marketing,
Bukan yang paling banyak promosi yang menang tapi yang paling konsisten, paling jujur, dan paling paham audiensnya yang akan memenangkan pasar.



