Strategi Omnichannel vs Multichannel Marketing: Mana yang Lebih Efektif?

Multichannel marketing membantu Anda hadir di banyak tempat, tapi omnichannel marketing memastikan Anda hadir dengan cara yang bermakna bagi pelanggan. Perbedaannya bukan pada jumlah saluran, melainkan pada seberapa terhubung dan personal pengalaman yang Anda tawarkan.

omnichannel vs multichannel marketing

Di era di mana konsumen berpindah-pindah antara website, media sosial, toko fisik, email, dan aplikasi dalam satu perjalanan pembelian, marketer ditantang untuk hadir di berbagai saluran—tapi tidak semua pendekatan sama efektifnya.

Dua strategi utama yang sering dibandingkan adalah multichannel marketing dan omnichannel marketing. Meski terdengar mirip, keduanya memiliki filosofi, eksekusi, dan dampak yang sangat berbeda terhadap pengalaman pelanggan dan hasil bisnis.

Artikel ini akan menjelaskan perbedaan mendasar antara omnichannel dan multichannel marketing, kelebihan masing-masing, serta kapan Anda sebaiknya memilih salah satunya—sehingga strategi Anda benar-benar selaras dengan tujuan bisnis dan harapan audiens modern.

1. Apa Itu Multichannel Marketing?

Multichannel marketing adalah strategi di mana merek menggunakan beberapa saluran pemasaran sekaligus—seperti website, Instagram, email, toko offline, dan iklan berbayar—untuk menjangkau audiens.

Namun, setiap saluran dikelola secara terpisah, dengan pesan, konten, dan tujuan yang mungkin tidak selaras. Misalnya:

  • Tim media sosial fokus pada engagement,
  • Tim email fokus pada promosi diskon,
  • Tim toko offline tidak tahu apa yang sedang dipromosikan di digital.

Tujuan utamanya: memperluas jangkauan dengan hadir di mana pun audiens berada.

2. Apa Itu Omnichannel Marketing?

Omnichannel marketing juga menggunakan banyak saluran, tetapi dengan pendekatan yang terintegrasi dan berpusat pada pelanggan.

Di sini, setiap interaksi—entah di Instagram, email, chat, atau toko fisik—saling terhubung dan konsisten. Data pelanggan disinkronkan, sehingga pengalaman mereka mulus di mana pun mereka berada.

Contoh nyata:
Seorang pelanggan melihat iklan di Instagram → mengunjungi website → meninggalkan keranjang → menerima email reminder → akhirnya membeli via WhatsApp.
Dalam strategi omnichannel, semua titik ini terhubung dalam satu alur, dengan pesan yang relevan dan personal.

Tujuan utamanya: menciptakan pengalaman pelanggan yang utuh dan tanpa hambatan.

3. Perbedaan Utama: Fokus pada Saluran vs Fokus pada Pelanggan

Inilah inti perbedaan keduanya:

ASPEKMULTICHANNELOMNICHANNEL
FokusSaluran (channel-centric)Pelanggan (customer-centric)
Integrasi dataTerpisah per saluranTerpusat dan real-time
Konsistensi pesanBisa berbeda di tiap saluranSelalu konsisten dan disesuaikan
Pengalaman penggunaTerfragmentasiMulus dan terhubung
KompleksitasLebih sederhanaLebih kompleks, butuh teknologi

Multichannel bertanya: “Di mana kita bisa beriklan?”
Omnichannel bertanya: “Bagaimana pelanggan ingin berinteraksi dengan kita?”

Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing

Multichannel Marketing

Kelebihan:

  • Lebih mudah diimplementasikan,
  • Cocok untuk bisnis dengan sumber daya terbatas,
  • Efektif untuk meningkatkan brand awareness.

Kekurangan:

  • Risiko pesan tidak konsisten,
  • Pengalaman pelanggan terputus-putus,
  • Sulit melacak perjalanan pelanggan secara utuh.

Omnichannel Marketing

Kelebihan:

  • Meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan,
  • Konversi lebih tinggi karena pengalaman personal,
  • Data terpusat memungkinkan pengambilan keputusan lebih akurat.

Kekurangan:

  • Membutuhkan investasi teknologi (CRM, integrasi API, dll.),
  • Butuh koordinasi lintas tim,
  • Lebih kompleks untuk diukur dan dikelola.

Kapan Memilih Multichannel atau Omnichannel?

  • Pilih Multichannel jika:
    Anda pemula, UMKM dengan anggaran terbatas, atau fokus utama Anda adalah jangkauan luas (misalnya peluncuran produk baru).
  • Pilih Omnichannel jika:
    Anda ingin membangun hubungan jangka panjang, memiliki sistem CRM, atau beroperasi di industri dengan persaingan ketat (e-commerce, SaaS, ritel).

Catatan: Banyak bisnis mulai dari multichannel, lalu berkembang ke omnichannel seiring pertumbuhan dan kematangan sistem mereka.

Contoh Nyata dalam Dunia Digital

  • Multichannel: Sebuah brand kecantikan memposting konten di Instagram, mengirim email promosi mingguan, dan beriklan di Google—tapi tidak ada koneksi antara ketiganya. Pengguna yang klik iklan Google tidak dikenali saat membuka email.
  • Omnichannel: Brand yang sama menggunakan CRM untuk melacak perilaku pengguna. Jika seseorang melihat produk di Instagram tapi tidak membeli, sistem otomatis mengirim email dengan diskon 10% + notifikasi push di aplikasi—semua dengan nama dan produk yang sama.

Hasilnya? Konversi omnichannel rata-rata 250% lebih tinggi daripada single-channel (sumber: Aberdeen Group).

Kesimpulan

Multichannel marketing membantu Anda hadir di banyak tempat, tapi omnichannel marketing memastikan Anda hadir dengan cara yang bermakna bagi pelanggan. Perbedaannya bukan pada jumlah saluran, melainkan pada seberapa terhubung dan personal pengalaman yang Anda tawarkan.

Bagi bisnis modern yang ingin membangun loyalitas di tengah persaingan ketat, omnichannel adalah arah masa depan—meski implementasinya bisa dimulai secara bertahap. Di Marketing Expertist, kami mendorong Anda untuk tidak hanya menambah saluran, tapi juga menyatukan setiap titik sentuh menjadi satu narasi yang utuh: narasi tentang bagaimana merek Anda memahami dan melayani pelanggan.

Baca Artikel Lainnya

Frequently Asked Questions