Apa Saja Teknik Dasar Copywriting untuk Pemula? Ini 6 Prinsip yang Harus Dipahami
Copywriting bukan sekadar menulis—melainkan seni menyampaikan pesan yang mendorong tindakan. Baik Anda membuat deskripsi produk, email promosi, iklan, atau konten blog afiliasi, kemampuan copywriting menentukan apakah audiens hanya membaca… atau benar-benar mengklik, mendaftar, atau membeli.

Kabar baiknya: copywriting bisa dipelajari. Anda tidak perlu jadi penulis sastra—cukup pahami prinsip dasarnya.
Artikel ini akan menjelaskan 6 teknik dasar copywriting untuk pemula yang langsung bisa Anda terapkan hari ini—tanpa pengalaman sebelumnya.
- Apa Saja Teknik Dasar Copywriting untuk Pemula? Ini 6 Prinsip yang Harus Dipahami
- 1. Fokus pada Manfaat, Bukan Fitur
- 2. Kenali Audiens dan Gunakan Bahasa Mereka
- 3. Gunakan Struktur AIDA (Attention – Interest – Desire – Action)
- 4. Buat Headline yang Menarik Klik
- 5. Gunakan Kata Aksi dan Kalimat Aktif
- 6. Edit dengan Keras—Hapus yang Tidak Perlu
- Kesimpulan
- Baca Artikel Lainnya
- Frequently Asked Questions
1. Fokus pada Manfaat, Bukan Fitur
Kesalahan umum pemula: terlalu fokus pada apa yang dimiliki produk, bukan apa yang dirasakan audiens.
- Fitur: “Tools ini punya AI berbasis GPT-4.”
- Manfaat: “Buat konten 5x lebih cepat tanpa ribet riset.”
Pertanyaan kunci: “Apa untungnya bagi pembaca?”
Jawaban itulah yang harus jadi inti copy Anda.
2. Kenali Audiens dan Gunakan Bahasa Mereka
Copy yang efektif terasa seperti obrolan dengan teman, bukan ceramah.
Cara melakukannya:
- Gunakan kata-kata yang sering dipakai audiens (misalnya: “nggak perlu modal” vs “tanpa investasi awal”),
- Sebutkan masalah spesifik yang mereka alami,
- Dan berikan solusi dengan nada yang sesuai (formal untuk B2B, santai untuk UMKM).
Semakin mirip bahasa Anda dengan audiens, semakin besar kepercayaan yang terbangun.
3. Gunakan Struktur AIDA (Attention – Interest – Desire – Action)
AIDA adalah kerangka klasik yang masih relevan hingga 2025:
- Attention: Tarik perhatian dengan headline atau kalimat pembuka yang kuat.“Blog Anda sepi pengunjung?”
- Interest: Bangun minat dengan data atau cerita relevan.“90% blogger pemula gagal karena tidak memahami SEO dasar.”
- Desire: Ciptakan keinginan dengan manfaat emosional atau logis.“Bayangkan traffic organik naik 300% hanya dengan 1 artikel SEO.”
- Action: Beri ajakan jelas.“Mulai riset kata kunci Anda sekarang—gratis!”
Struktur ini bisa dipakai untuk email, landing page, iklan, bahkan caption media sosial.
4. Buat Headline yang Menarik Klik
Headline adalah saluran utama yang menentukan apakah seseorang melanjutkan membaca.
Prinsip headline efektif:
- Spesifik (gunakan angka, target, hasil),
- Menawarkan manfaat jelas,
- Memicu rasa ingin tahu—tapi tidak clickbait.
Contoh baik:
“5 Kesalahan Copywriting yang Bikin Audiens Tidak Pernah Klik”
“Cara Menulis Email yang Dibuka 80% Subscriber Anda”
Ingat: 8 dari 10 orang hanya membaca headline—pastikan itu layak diklik.
5. Gunakan Kata Aksi dan Kalimat Aktif
Kalimat pasif terasa lemah. Kalimat aktif menciptakan energi dan kejelasan.
- ❌ “Komisi bisa didapatkan dengan mudah.”
- ✅ “Dapatkan komisi hingga Rp500.000 per penjualan—tanpa modal!”
Gunakan kata aksi seperti:
Dapatkan, Mulai, Coba, Tingkatkan, Hemat, Bangun, Raih.
Kalimat pendek + kata kerja kuat = copy yang mendorong tindakan.
6. Edit dengan Keras—Hapus yang Tidak Perlu
Copywriting yang hebat lahir dari pengeditan ketat.
Sebelum publish, tanyakan:
- Apakah kalimat ini benar-benar perlu?
- Apakah bisa disederhanakan?
- Apakah jelas dalam 3 detik?
Hapus:
- Kata berlebihan (“sangat”, “benar-benar”),
- Jargon teknis yang tidak dipahami pemula,
- Kalimat bertele-tele.
Copy terbaik adalah yang sesingkat mungkin, tapi selengkap mungkin.
Kesimpulan
Teknik dasar copywriting bukan tentang kefasihan berbahasa—tapi tentang empati, kejelasan, dan fokus pada audiens. Dengan memahami manfaat vs fitur, menggunakan bahasa yang relevan, menerapkan struktur AIDA, menulis headline menarik, memilih kata aksi, dan mengedit tanpa ampun, Anda bisa membuat copy yang tidak hanya dibaca, tapi juga menggerakkan.
Di Marketing Expertist, kami percaya bahwa setiap marketer—bahkan pemula—bisa belajar menulis copy yang efektif. Karena pada akhirnya, copywriting terbaik bukan yang paling indah, tapi yang paling mengubah: dari ragu menjadi percaya, dari scroll menjadi klik, dari pengunjung menjadi pelanggan.
Baca Artikel Lainnya
Cara Menulis Konten yang Menarik dan Bernilai
Cara Menulis Headline yang Meningkatkan CTR: Panduan untuk Blogger & Marketer
Apa Itu Evergreen Content dan Contohnya?



